“fenomena sosial yang semakin lama semakin terpuruk kedalam jurang besar kehidupanyang tidak kita ketahui dan secara tidak langsung telah menjadi suatu bahan perbincangan orang-orang.”
Banyak hal yang sangat misterius terjadi disetiap kehidupan umat manusia. Fenomena demi fenomena yang hadir memunculkan kecurigaan dan pertanyaan, Mengapa itu bisa terjadi?. Seperti halnya ke-4 istilah ini saja, atau suatu panggilan yang digunakan dalam suatu komunitas penyuka sesama jenis yaitu Lesbian. Sebut saja Butchy, Andro, Femme, atau Non-Label, ke empat istilah yang dikenal oleh mereka ini digunakan sebagai spesifikasi siapakah yang berperan sebagai perempuan (yang memang kodratnya), lelaki, dan mampu berperan keduanya. Butchy adalah istilah yang disandang oleh seorang perempuan yang akan bertindak layaknya sebagai lelaki didalam hubungan Lesbian. selain itu mereka juga terkadang dapat dikenali dengan ciri-ciri fisik dan penampilan yang sudah dibentuk full seperti lelaki. Seorang butchy selalu digambarkan sosok Tomboy, Mengerjakan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh lelaki, bersikap dan tatanan bicara layaknya lelaki dan agresif. dalam kehidupan lesbian, seorang butchy sangat mudah dikenali karena mereka terlalu tampil secara dominan dibandingkan dengan selayaknya seorang perempuan.
Berbeda halnya dengan Andro yang disandang oleh perempuan yang mampu menjadi seorang perempuan dan mampu menjadi layaknya lelaki dalam hubungan dan kehidupan mereka sehari-hari. Andro sangat pandai menyembunyikan jati dirinya sebagai lesbi karena dia bisa saja sewaktu-waktu akan terlihat seperti perempuan normal. Serta setiap orang akan susah memaknai, Apakah dia Lesbian atau Tidak ?. Itulah mengapa lesbian terkenal sangat pandai dalam menyembunyikan kebenaran dalam dirinya. Tapi walaupun dia mampu menjadi selayaknya perempuan, seorang Andro juga bisa bersikap selayaknya lelaki. Tetapi selain Andro yang terkenal pandai dalam mengelabui mata masyarakat, Femme malah akan sangat pandai sekali. Karena kita tidak bisa begitu saja menafsirkan seorang perempuan yang feminim tidak mengalami penyimpangan ini. karena dalam kehidupan percintaan Lesbian, Femme akan bersikap dan berperan sebagai perempuan walau secara kodrati memang seperti itu.
Femme adalah sosok perempuan bagi para pasangan Lesbian. Dan dalam kehidupan biasanya dia akan sangat pintar mengelabui mata masyarakat karena dari tingkah, sikap, watak dia sangat feminim dan menunjukkan bahwa mereka adalah perempuan. Selain ketiga istilah itu, juga ada satu lagi istilah yang sering terucap sebagai Non-Label. Istilah ini digunakan oleh beberapa orang lesbian yang tidak ingin digambarkan menjadi ketiga hal yang telah dipaparkan diatas. Karena mereka merasa bahwa sekali Lesbian tetaplah lesbian dan mereka tidak ingin dimasukkan kedalam klasifikasi Butchy, Andro, atau Femme. Atau secara langsungnya jika Lesbi ya lesbi saja, tidak ada istilah diatas karena mereka tetaplah penyuka sesama jenis. Mengapa harus ada semacam klasifikasi? Menurut beberapa teman yang ditemui dalam suatu komunitas sebut saja Ar, menurutnya “Hal itu dilakukan karena mereka butuh semacam pembagian. Bukan karena mereka tidak bersyukur atas sosok perempuan yang telah mendarah daging didalam iri mereka tetapi itu semacam pilihan. Dan nama-nama istilah digunakan untuk mereka yang akan bertindak sebagai lelaki dan mana yang akan menjadi sosok pasangan yang lemah lembut selayaknya wanita” ujarnya.
Banyak orang yang akan menganggap bahwa hal itu hanya akan terjadi dibeberapa Kota besar ataupun Negara-negara maju yang tidak hanya teknologi mampu memberikan kemajuan positif yang besar tetapi ada kemajuan lainnya yang terjadi dan hal itu berbau negatif bagi beberapa orang. Sebut saja Kota Bengkulu tercinta kita ini sebagai Kota Bumi Raflesia katanya, teryata menyimpan semacam hal yang tidak akan kalian pikirkan. Jika kita berbicara tentang Homo/Gay yang menyukai lelaki sesama lelaki sudah dapat ditemukan dimana-mana. Teryata bukan hanya itu saja yang kita punya. Kehidupan Lesbian seakan-akan telah merasuk kedalam kehidupan pergaulan Kota Bengkulu. Sebut saja “YY”, gadis berumur 17 tahun yang masih duduk dibangku kelas XII SMA disalah satu sekolah di Kota Bengkulu ini telah menjadi seorang lesbian berkisar 3 tahun yang lalu. Dia gadis yang ramah, cantik dengan rambut panjang yang selalu terurai, senyuman yang manis dan tata bicara lembutnya mampu membuat setiap lelaki menyukainya. Siapa yang menyangka bahwa gadis belia yang tinggal menunggu pengumuman kelulusan ini adalah seorang lesbian? Tinggal dengan orang tua yang sederhana, kakak yang menyayanginya dan keluarga yang sangat dia suka. Sosok ayahnya yang memeberikan semacam batasan baginya membuat sesuatu hal yang aneh terbentuk
“Ini bukan salah ayah”katanya lembut. Dia menyadari bahwa dia menyukai sesama jenis selain itu dia juga memiliki teman-teman yang punya prioritas sama sebagai lesbian. Seperti kakak perempuannya yang mempunyai seorang teman Andro yang sedang menjalani perkuliahan disalah satu Perguruan Tinggi swasta di Kota Bengkulu. Dia sempat menjalani hubungan dengan lelaki. Tapi itu sudah lama sekali hingga setelah 3 tahun ini dia mempublikasikan dirinya sebagai lesbian. Bagaimana tanggapan keluarganya? Tidak ada yang tahu jelasnya. Menurutnya jika semuanya diketahui oleh keluarga maka dia sendiri belum siap. Bagaimana dengan teman-temannya? Bagi beberapa teman-teman yang memiliki kedekatan dengannya sudah mengetahui ketertarikannya dengan sesama jenis. Disekolah yang sama dengannya juga terdapat pasangan sesama jenis lainnya. Dan hal pertama yang dia rasakan ketika berada dalam komunitas yang mengerti dan memiliki kesamaan dengannya adalah rasa nyaman, dan tidak ada rasa ketakutan untuk berkata “AKU LESBIAN”.
Bagi setiap lesbian yang nantinya akan berpaling kembali kepada lelaki, pasti Kaum Lesbian ini akan berkata “Udah tobat lu”. Tak berbeda dengan kehidupan pacaran antara lelaki dan perempuan. “YY” juga pernah merasa sedih ketika putus cinta dengan pasangan lesbiannya. Menangis karena kehilangan orang tercinta dan itu sudah pernah dia rasakan. Apakah dia ada niat untuk berhenti menjadi Lesbian? Jawaban yang keluar terdengar ragu-ragu. “YY” yang memilih menjadi seorang Femme sangat terlihat jelas. Dia berpenampilan sebagai perempuan yang sangat lemah lembut sekali yang disertai dengan kecantikkannya.
Banyak hal yang sangat misterius terjadi disetiap kehidupan umat manusia. Fenomena demi fenomena yang hadir memunculkan kecurigaan dan pertanyaan, Mengapa itu bisa terjadi?. Seperti halnya ke-4 istilah ini saja, atau suatu panggilan yang digunakan dalam suatu komunitas penyuka sesama jenis yaitu Lesbian. Sebut saja Butchy, Andro, Femme, atau Non-Label, ke empat istilah yang dikenal oleh mereka ini digunakan sebagai spesifikasi siapakah yang berperan sebagai perempuan (yang memang kodratnya), lelaki, dan mampu berperan keduanya. Butchy adalah istilah yang disandang oleh seorang perempuan yang akan bertindak layaknya sebagai lelaki didalam hubungan Lesbian. selain itu mereka juga terkadang dapat dikenali dengan ciri-ciri fisik dan penampilan yang sudah dibentuk full seperti lelaki. Seorang butchy selalu digambarkan sosok Tomboy, Mengerjakan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh lelaki, bersikap dan tatanan bicara layaknya lelaki dan agresif. dalam kehidupan lesbian, seorang butchy sangat mudah dikenali karena mereka terlalu tampil secara dominan dibandingkan dengan selayaknya seorang perempuan.
Berbeda halnya dengan Andro yang disandang oleh perempuan yang mampu menjadi seorang perempuan dan mampu menjadi layaknya lelaki dalam hubungan dan kehidupan mereka sehari-hari. Andro sangat pandai menyembunyikan jati dirinya sebagai lesbi karena dia bisa saja sewaktu-waktu akan terlihat seperti perempuan normal. Serta setiap orang akan susah memaknai, Apakah dia Lesbian atau Tidak ?. Itulah mengapa lesbian terkenal sangat pandai dalam menyembunyikan kebenaran dalam dirinya. Tapi walaupun dia mampu menjadi selayaknya perempuan, seorang Andro juga bisa bersikap selayaknya lelaki. Tetapi selain Andro yang terkenal pandai dalam mengelabui mata masyarakat, Femme malah akan sangat pandai sekali. Karena kita tidak bisa begitu saja menafsirkan seorang perempuan yang feminim tidak mengalami penyimpangan ini. karena dalam kehidupan percintaan Lesbian, Femme akan bersikap dan berperan sebagai perempuan walau secara kodrati memang seperti itu.
Femme adalah sosok perempuan bagi para pasangan Lesbian. Dan dalam kehidupan biasanya dia akan sangat pintar mengelabui mata masyarakat karena dari tingkah, sikap, watak dia sangat feminim dan menunjukkan bahwa mereka adalah perempuan. Selain ketiga istilah itu, juga ada satu lagi istilah yang sering terucap sebagai Non-Label. Istilah ini digunakan oleh beberapa orang lesbian yang tidak ingin digambarkan menjadi ketiga hal yang telah dipaparkan diatas. Karena mereka merasa bahwa sekali Lesbian tetaplah lesbian dan mereka tidak ingin dimasukkan kedalam klasifikasi Butchy, Andro, atau Femme. Atau secara langsungnya jika Lesbi ya lesbi saja, tidak ada istilah diatas karena mereka tetaplah penyuka sesama jenis. Mengapa harus ada semacam klasifikasi? Menurut beberapa teman yang ditemui dalam suatu komunitas sebut saja Ar, menurutnya “Hal itu dilakukan karena mereka butuh semacam pembagian. Bukan karena mereka tidak bersyukur atas sosok perempuan yang telah mendarah daging didalam iri mereka tetapi itu semacam pilihan. Dan nama-nama istilah digunakan untuk mereka yang akan bertindak sebagai lelaki dan mana yang akan menjadi sosok pasangan yang lemah lembut selayaknya wanita” ujarnya.
Banyak orang yang akan menganggap bahwa hal itu hanya akan terjadi dibeberapa Kota besar ataupun Negara-negara maju yang tidak hanya teknologi mampu memberikan kemajuan positif yang besar tetapi ada kemajuan lainnya yang terjadi dan hal itu berbau negatif bagi beberapa orang. Sebut saja Kota Bengkulu tercinta kita ini sebagai Kota Bumi Raflesia katanya, teryata menyimpan semacam hal yang tidak akan kalian pikirkan. Jika kita berbicara tentang Homo/Gay yang menyukai lelaki sesama lelaki sudah dapat ditemukan dimana-mana. Teryata bukan hanya itu saja yang kita punya. Kehidupan Lesbian seakan-akan telah merasuk kedalam kehidupan pergaulan Kota Bengkulu. Sebut saja “YY”, gadis berumur 17 tahun yang masih duduk dibangku kelas XII SMA disalah satu sekolah di Kota Bengkulu ini telah menjadi seorang lesbian berkisar 3 tahun yang lalu. Dia gadis yang ramah, cantik dengan rambut panjang yang selalu terurai, senyuman yang manis dan tata bicara lembutnya mampu membuat setiap lelaki menyukainya. Siapa yang menyangka bahwa gadis belia yang tinggal menunggu pengumuman kelulusan ini adalah seorang lesbian? Tinggal dengan orang tua yang sederhana, kakak yang menyayanginya dan keluarga yang sangat dia suka. Sosok ayahnya yang memeberikan semacam batasan baginya membuat sesuatu hal yang aneh terbentuk
“Ini bukan salah ayah”katanya lembut. Dia menyadari bahwa dia menyukai sesama jenis selain itu dia juga memiliki teman-teman yang punya prioritas sama sebagai lesbian. Seperti kakak perempuannya yang mempunyai seorang teman Andro yang sedang menjalani perkuliahan disalah satu Perguruan Tinggi swasta di Kota Bengkulu. Dia sempat menjalani hubungan dengan lelaki. Tapi itu sudah lama sekali hingga setelah 3 tahun ini dia mempublikasikan dirinya sebagai lesbian. Bagaimana tanggapan keluarganya? Tidak ada yang tahu jelasnya. Menurutnya jika semuanya diketahui oleh keluarga maka dia sendiri belum siap. Bagaimana dengan teman-temannya? Bagi beberapa teman-teman yang memiliki kedekatan dengannya sudah mengetahui ketertarikannya dengan sesama jenis. Disekolah yang sama dengannya juga terdapat pasangan sesama jenis lainnya. Dan hal pertama yang dia rasakan ketika berada dalam komunitas yang mengerti dan memiliki kesamaan dengannya adalah rasa nyaman, dan tidak ada rasa ketakutan untuk berkata “AKU LESBIAN”.
Bagi setiap lesbian yang nantinya akan berpaling kembali kepada lelaki, pasti Kaum Lesbian ini akan berkata “Udah tobat lu”. Tak berbeda dengan kehidupan pacaran antara lelaki dan perempuan. “YY” juga pernah merasa sedih ketika putus cinta dengan pasangan lesbiannya. Menangis karena kehilangan orang tercinta dan itu sudah pernah dia rasakan. Apakah dia ada niat untuk berhenti menjadi Lesbian? Jawaban yang keluar terdengar ragu-ragu. “YY” yang memilih menjadi seorang Femme sangat terlihat jelas. Dia berpenampilan sebagai perempuan yang sangat lemah lembut sekali yang disertai dengan kecantikkannya.
|